Selamat datang pelangi

Di saat Venus pergi meninggalkan matahari langit pun menangis membasahi bumi

Seorang gadis bergaun merah berlari menuju lampu taman yang bercahaya redup
Seorang pahlawan yang telah menjadi saksi perjuangan rakyat pun hanya terdiam
Sebuah suara pun memecahkan keheningan pagi

Langit pun terlihat semakin sedih
Gadis kecil itu pun berlari menuju kegelapan
Bersembunyi dari keganasannya

Telapak tangan yang berlumuran tinta merah
Serta perih pada kedua kelopak matanya
Memaksanya terus terjaga

Sebuah pinta terucap dari bibir kecilnya
Berbisik pada langit tetapi langit hanya diam membisu
Menyaksikan dengan tangisan yang tiada henti

Tak kuasa hatinya, hanya berdiam diri duduk terpojok dengan menundukkan kepalanya
Meski langit diam membisu tetapi sang kuasa selalu ada menemaninya

Keheningan kembali datang ...
Cahaya pun mengulurkan tangannya

Ia berlari dengan penuh tawa
Mengajak rerumputan menari menghilangkan semua beban

Langit pun berhenti menangis lalu ia pun menghadap ke langit
Sebuah senyum kecil terlihat dari wajahnya seolah berbisik " Selamat datang pelangi "

Ia pun berlari pergi seiring dengan simfoni hujan yang selalu menemaninya

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan