Berawal dari cie -cie yang mungkin b'akhir menjadi gue gue - loe loe ...

Jatuh hancur berantakan itu lah yg di rasain temend gue Irfan a.k.a. Somad yang saat ini mungkin sedang membuat guillotine bwad di bawa besok atau sedang termenung di pojok kamar'a dengan aura'a yg dapat membuat seisi ruangan berubah menjadi gelap gulita tetapi mungkin dye akan nyalain lampu bwad menerangi postingan di blog'a yang membuat dye semakin terpuruk di dalam dilema kehidupan'a saat ini yang telah gue buat :D



Well, gue sih emang blak2'an orang'a tp gue masih punya hati cuz gue masih menyisakan pertanyaan di benak temend2 gue yg lain.

" Skandal Facebook " merupakan batu lompatan yang besar bagi kehidupan'a yang sekarang setelah kejadian di status'a n' di teror oleh rasa takut yang berlebihan karena adrenalin'a yang begitu tinggi menyebabkan darah naik ke otak dan menyebabkan reaksi berantai pada otak kiri dan kanan yang menyebabkan perasaan di hati menjadi tidak tenang dan sulit untuk mengungkapkan kata apa lagi berkata saat due menatap'a yang gue sebut " Galau ."

Lolos'a dye dari operasi keamanan yang di ketuai oleh salah satu guru yag paling galak n' sering gaje itu pun di wakili oleh satu orang guru yang menjadi musuh bubuyutan gue sampe sekarang yang begitu genit n' aura'a yang bikin kg enak di tambah saat gue liat muka'a sampe pengen gue timpuk make sebatang pensil yang berukuran 2x1 meter dengan diameter 30 cm yang telah gue tempa selama 3 hari 4 malam *lho!?

Detik demi detik pun terlewati sejak upacara itu dan pelajaran yang di tunggu2 pun akhir'a datang n' alhasil dye pun g jadi tersangka utama di kelas untuk kali ini n' sontak dye pun akhir'a begitu gembira dengan hari ini.

Pelajaran pun berganti seiring dengan perputaran bumi yang sedang menuju siang'a terik yang mengharuskan gue tuk ke kantin dimana gue bisa menikmati semangkuk makanan berbahan dasar tepung yang di hiasi oleh lautan air yang membuat tangan gue kepanasan saat gue menyentuh'a ~_~

Gue pun menuju kelas gue dimana gue bisa nemuin si Somad yang saat itu begitu gembira n' tak lama kemudian terdengar sebuah berita yang begitu membuat Somad terjatuh hancur berantakan seperti jatuh dari lantai 3 sekolah gue truz di timpa tangga lalu ada mobil yang melindas'a dan pesawat yang jatuh tepat di atas target sehingga membuat Somad DOWN *defeated again

ngeliat Somad yang begitu DOWN akhir'a Hasfi pun ikut menolong'a tapi lagi2 dye menyangkut namakan nama gue lagi di omongan'a yang membuat hati gue sontak kg terima yang alhasil membuat gue pengen ngejatohin dye tp krna gue blond punya topik bahasan yang pas alias kg tega gue pun akhir'a kembali menjatuhkan Somad *kali ini dari atap sekolah yang alhasil membuat Somad semakin down.

Jam pelajaran pun kembali berganti n' guru kali ini hadir di saat yang tepat, menyelamatkan Somad dari keterpurukan'a yang skarang.

tik-tok-tik-tok begitu bunyi jam yang ada di rumah gue sementara gue di sekola yang akhir'a membuat gue merasa bosan mendengar kicauan guru tersebut yang membuat gue tuk melihat wajah si Somad setelah jatuh hancur berantakan yang akhir'a dye memalingkan muka dari gue yang gue n' seperti yang gue pikir kali ini yang memaksa gue lagi2 harus menghadapi Stand Alone Complex.


...




Jari-jari gue seperti udah g tahan buat kembali membaca komik so seperti'a hari ini cukup bwad jari2 gue mengetik so 1 saran bwad Somad.

" Klo mw nulis lain kali ati2 jgn sampe nanti di salah artikan lage! "

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan