Ujian sekolah part 4

Ekonomi merupakan momok yang menjadi salah satu pelajaran yang ditakuti oleh para murid di sekolah gue tapi hal ini bukan di sebabkan oleh sulitnya pelajaran melainkan oleh faktor guru yang mungkin sulit di mengerti oleh sebagian para siswa termasuk gue.

Gue pun yang sudah ingin mengakhiri ujian pada minggu ini lagi-lagi mendapat pengawas Pak Hafis n' ma'am Hevi yang membuat gue merasa santai tapi sekaligus merasa tidak enak karena lagi-lagi gue mecontek saat ujian di hadapan wali kelas gue saat kelas X dulu. tapi mau tidak mau karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk gue mengerjakan semua soal-soal itu sendiri akhirnya gue memutuskan untuk mencontek.

Gue yang saat itu terlihat bingung akhirnya merasa tertolong saat ma'am Hevi mengajak pak Hafis bercakap-cakap. Ya, mungkin ini menjadi sebuah hukuman timbal balik dari yang selama ini gue lakukan saat ujian mungkin.

Ujian minggu ini pun selesai dengan otak gue yang sepertinya sudah tinggal separuh yang masih dalam keadaan utuh karena sepertinya sebagian lagi sudah matang terbakar di dikarenakan tak gue yang selalu bekerja keras dalam 1 minggu ini.

Gue pun sampai di rumah dengan keadaan yang bisa di bilang sedikit miris karena tubuh gue yang sepertinya mengalami dehidrasi akhirnya memaksa gue untuk terkapar lemas menuju dunia mimpi gue yang indah.

Detik demi detik akhirnya berlalu dan gue pun terbangun dari tidur dengan keadaan yang agak shock karena jam seakan-akan berhenti tidak bergerak padahal gue merasa sudah tidur berjam-jam sehingga memaksa gue untuk kembali ke alam mimpi gue.

that's all for today.... :D

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan