Mandiri atau Mati

MANDIRI atau MATI merupakan sebuah pilihan yang di miliki setiap pendatang yang datang ke ibu kota setiap negara tapi kali ini gue khusus membahas ibu kota tercinta gue Jakarta.

Kata tersebut gue dengar dalam sebuah lirik yang di nyanyikan oleh salah satu seorang penghuni kehidupan jalanan yang pada akhirnya menjadi tempat mereka menemukan jati diri mereka n' gue pun menghargai mereka yang terus berupaya mencari pencaharian di sela kejamnya ibu kota seiring mereka yang mencoba untuk mencari jati diri mereka.

Kehidupan di kota Jakarta memang sangat kejam namun gue tidak pernah menduga sebelumnya klo bakal ada bisnis pemotongan kaki yang pada akhirnya kehidupan sang korban pun menjadi hancur n' hal tersebut gue ketahui ketika gue melihat seorang gadis kecil yang di gunakan oleh orang2 yang tidak berperikemanusiaan namun itulah kehidupan yang kejam. Gue memang tidak pernah menyangka kalau hal itu dapat terjadi namun itulah sebuah realita yang tidak dapat gue hindari.

Well, mungkin sebagian orang tidak akan mempedulikan mereka yang hanya orang jalanan yang mencari menghidupan mereka. Awalnya gue yang bisa di bilang memang termasuk ke orang yang cuek terhadap lingkungan akhirnya mulai peduli dengan keadaan sekitar gue di mulai dengan lembaga sosial terdekat gue yaitu keluarga gue. Gue akhirnya menyadari bahwa kehidupan itu memang perlu di ikat dengan tali silaturahmi yang begitu kuat.

In the end lagi2 tulisan gue menjadi membingungkan karena gue sendiri juga tidak mengerti harus di baca darimana tapi cobalah mencari makna di balik setiap makna yang ada di baliknya.

Sekian n' terima kasih pada pengunjung yang telah menyempatkan waktunya ke blog gue yang membingungkan ini :)

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan