Arti sebuah persahabatan

Persahabat merupakan sebuaha kata yang sering terdengan oleh banyak orang namun hanya sedikit dari mereka yang bisa menemukan arti sesungguhnya di balik kata persahabatan itu sendiri.

Gue sendiri pun terkadang memiliki pertanyaan di kepala gue yang simple ini tentang makna dari sebuah persahabatan. Semua yang gue jalani selama ini tidak menemukan makna di balik kata persahabatan itu sendiri sehingga gue memutuskan untuk menjadi sahabat dari setiap orang yang ada.

" Sahabat itu ada ketika mereka membutuhkan bantuan dari kita dan sering sekali persabatan itu hanya menjadi simbol terhadap orang yang di jelek-jelekkan sehingga persahabatan itu sendiri sebenarnya memiliki sifat semu. " Ahmad Fuad ( salah satu teman gue di masa SMA )

Setelah mendengar kata-kata tersebut gue akhirnya keluar dari lingkaran persahabatan untuk melihat kenyataan yang sesungguhnya yang pada akhirnya persahabatan yang gue kenal selama ini ternyata hanyalah sebuah ilusi yang tercipta akan suatu kebutuhan.

Kehidupan gue masih panjang sementara gue sudah kehilangan kepercayaan kepada semua orang di sekeliling gue bahkan di dalam keluarga gue sendiri. 

Sahabat mungkin takkan bertahan selamanya namun sahabat merupakan keluarga yang gue pilih sendiri sehingga gue pun tidak dapat mengingkari bahwa gue really miss my friends. Gue hanya berharap bahwa gue akan menemukan seorang sahabat sejati dalam perjalanan hidup gue ini karena memiliki seorang sahabat sejati jauh lebih berharga di bandingkan seribu sahabat yang mementingkan dirinya sendiri.

Apa yang kita alami demi sahabat kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA

Dalam masa kejayaan, sahabat mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal sahabat kita

Beberapa hal seringkali menjadi penyebab hancurnya persahabatan antara lain :
  1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
  2. Ketidakterbukaan
  3. Kehilangan kepercayaan
  4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
  5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan