Tak ada tempat pacaran empang pun jadi

Sesuai dengan judulnya tak ada tempat pacaran empang pun jadi.

Begitulah yang gue alami hari ini n' apes'a saung tempat gue biasa ngasih makan ikan menjadi satu-satunya lokasi kegiatan rutin yang dilakukan pemuda-pemudi di malam minggu ini.

Awalnya gue sudah males untuk datang ke empang di karenakan tempat yang harus gue lalui ke sana harus melalui tempat yang kotor n' memutatar di sebabkan perbaikan jalan yang entah kenapa sudah 3 bulan lamanya tapi belum selesai juga. Gue pun menuju ke empang di karenakan gue yang saat itu terlihat sedang menganggu di rumah sehingga gue mendapatkan mandat dari bokap gue untuk pergi ke sana.

Tik ... tok ... tik ... tok ... akhirnya gue pn sampai n' tanpa basi-basi gue pun langsung menuju lokasi agar misi kali ni dapat terselesaikan dengan cepat, bersih n' terkendali.

Dari jarak 100 meter gue sudah melihat sekumpulan pemuda-pemudi yang sedang berkumpul di saung gue n' berhubung gue yang menderita rabun jauh sehingga gue ga berani asal menegur karena terkadang teman bokap gue juga terkadang berkumpul di sana sehingga gue pun dengan tampang innocence gue mengambil jalur memutar sehingga gue melewati segerombolan makhluk yang sedang berkumpul tersebut agar dapat mengetahui dengan pasti siapakah yang berkumpul disana.

Well, gue pun mendekati segerombolan makhluk tersebut yang entah kenapa kaum hawa seakan bersembunyi melihat kedatangan gue yang pada dasarnya gue yang memang tidak pernah berpenampilan rapi kecuali di saat resmi sehingga mungkin dalam pikiran mereka gue ini seakan-akan seorang polisi yang sedang mengintai mencari para PK sehingga menyebabkan mereka bersembunyi.

Setelah gue melewati segerombolan makhluk tadi ternyata gue berhasil menarik sebuah kesimpulan bahwa tidak satupun diantara mereka yang gue kenal n' akhirnya gue pun memberi makan ikan-ikan gue yang tampak kelaparan sehingga gue pun melaksanakan mandat.

But it's not ended here... 

Entah kenapa di saat gue memberi makan ikan-ikan gue yang lagi kelaparan ada salah satu di antara mereka yang mengaku memiliki tempat itu yang awalnya gue acuh kan tapi entah kenapa gue lagi-lagi mendengar pembicaraan yang tidak enak yang dapat di tarik kesimpulan klo gue itu menjadi bawahan orang tersebut.

Well, otak gue pun berakselerasi dengan cepat karena klo di lakukan dengan kasar gue kalah jumlah sehingga gue pun akhirnya memanggil orang yang biasa menjaga tempat tersebut n' alhasil gue pun menang dengan membuat malu mereka di hadapan pasangan mereka sendiri.

Akhirnya kegiatan yang membosankan itu berakhir dengan rasa senang gue atas kemenangan 1 vs banyak 


The End ...

No comments:

Post a Comment

Copyright © Sebuah Perjalanan