Banci vs Bencong

Banci vs bencong merupakan 2 hal yang mungkin dapat menjelaskan apakah yang terjadi dengan lingkungan gue hari ini, karena apa ? karena hari ini gue melihat mereka berdua sedang bertengkar sehingga hal tersebut membuat gue tertawa namun apa ada nya gue klo ketauan ngetawain 2 orang tersebut so sebagai pembuka gue bakal nyoba mendefinisikan apa itu bencong dan banci.

Bencong merupakan sebuah kata yang dapat menjelaskan apakah dia perempuan atau laki-laki yang pada dasarnya adalah laki-laki namun berdasarkan penampilannya seperti seorang perempuan lalu bagaimanakah dengan banci ? Banci sendiri tidak terlalu berbeda dengan bencong namun banci sering tidak menampilkan pakaian perempuannya namun jika begitu pasti akan membuatasumsi sendiri "Bagaimana dengan waria ?" well, menurut gue waria juga sama saja masih seperti 2 hal yang gue definisikan di atas namun waria sendiri masih menyadari secara garis besar bahwa dirinya merupakan seorang laki-laki.

Kembali ke main topic utama yaitu kejadian hari ini yang menimpa gue tentang bencong dan banci. Pertarungan antara bencong dan banci ini sangatlah seru meskipun penyebabnya hanyalah sebuah masalah sepele yaitu hanya karena segelas mountea.

Kejadian ini berawal di saat bencong kelas kakap yang telah sepertinya sudah lama bekerja di salon milik tante boike keluar untuk mencari mangsa yang sepertinya ngetem di sebuah warung kecil di pinggir jalan namun tidak seperti bencong-bencong lainnya yang keluar di malam hari.

Tak berselang lama sampailah seorang banci yang memiliki otot dan di saat itu sang bencong pun memulai untuk akrab dengan sang banci namun sag banci yang sudah mengira-ngira sebelumnya bahwa sepertinya akan terjadi pisang makan pisang so akhirnya sang banci pun tutup mulut dan tidak berselang lama sang banci pun mengambil segelas mountea yang kemudian sang bencong tiba-tiba tangannya ngerayap ke pinggul sang banci dan secara tidak sengaja sepertinya sang banci kaget dan menggerakkan tangannya menggaplok sang bencong /plak/.

Sang bencong pun akhirnya mengeluarkan suara galaknya dan sang banci pun ga mau kalah dan gue di saat itu pun berharap melihat adu jotoh yang di lakukan kedua banci tersebut namun ternyata keduanya malah adu jambak yang tak di sangka ke arah gue yang lagi nongkrong dengan manusnya dan di saat yang bersamaan sang pemilik warung tersebut memarahi kedua orang tersebut namun sepertinya sang bencong dan banci tidak menyukainya dan akhirnya dengan terpaksa sang pemilik warung harus mendengarkan penjelasan dari kedua tersangka tersebut namun di tengah adu-mengadu yang terjadi adalah mereka melakukan adu saling cute sehingga akhirnya membuat gue tertawa meskipun gue tahan karena gue takut menjadi mangsa dari kedua makhluk tersebut.

Setelah menghabiskan beberapa belas menit akhirnya pertengkaran yang tidak jelas ini berakhir damai dan sebagai salam perpisahan dari sang bencong kepada sang banci adalah tepukan mesra yang mendarat di bokong sang banci dan sang banci hanya tersenyum melihat perilaku sang bencong.

Well, mungkin cerita singkat di atas dapat menceritakan apa yang terjadi dengan gue hari ini namun gue berharap kejadian itu ga bakal terulang kembali karena gue yang hampir kena imbas sang bencong dan banci yang berotot tersebut.

berikut adalah beberapa foto yang mungkin dapat membantu imajinasi pengunjung blog gue yang sepi ini


bencong on action
Bencong in the house
Pak satpam yang menjelma jadi bencong
aaaaa ..... mata gue sakit >,<
Bencong on contest

Lalu bagaimanakah dengan yang ini ?



Beginilah nasib para wanita apabila kalah populasinya dengan para waria, banci, n' bencong.


2 comments:

  1. lu masuk kategori mana bang pool?

    ReplyDelete
  2. wakakakakak ....
    ane jadi manusia normal aja deh om :D
    kan situ yg biasa make masa lupa sih :D

    ReplyDelete

Copyright © Sebuah Perjalanan